Bumi nusantara yang kaya akan budaya, juga kaya akan benda pusaka dan batu mustika, salah satunya adalah batu mustika kelapa. Batu mustika kelapa adalah adalah batu yang berasal dari fosil kentos kelapa, berwarna putih, bentuknya sama persis dengan kentos kelapa. Mustika Kelapa cukup tersohor di kalangan pecinta batu mustika karena termasuk benda bertuah yang memiliki berbagai daya magis atau khasiat. Salah satu khasiat mustika kelapa adalah anti racun dan anti basi yang sangat cocok bagi para pengusaha yang bergerak di bidang makanan seperti catering. Khasiatnya konon dapat membuat makanan tidak basi.
Alimin, 46 th, warga Sawangan, Depok, salah satu pemilik batu mustika kelapa mengatakan bahwa mustika kelapa ini banyak diburu oleh para pebisnis makanan. “mustika batu kelapa ini banyak diburu orang, terutama mereka yang punya usaha di bidang makanan dan tentunya mereka yang percaya dengan hal-hal begini mas”. Kata Alimin kepada infomistik, 27/03/2013 di kediamannya.
Mengenai kebenaran khasiat anti basi dan anti racun, Alimin membenarkan, bahkan mendemonstrasikannya. “ya memang begitu mas, coba mas lihat dan praktekkan sendiri manfaat anti racunnya ya”. Kata Alimin. Lalu Alimin membawa semangkuk besar air, lalu dicelupkannya mustika kelapa ke air tersebut. Kemudian Alimin menuangkan dua sendok obat nyamuk cair ke dalam air tersebut. Alimin kemudian memasukkan seekor ikan kecil yang diambilnya dari aquariumnya yang ada di ruang tamunya dan ternyata ikan tersebut seperti berada di air biasa, tanpa terlihat efek racun dari obat nyamuk cair tersebut.
“nah, itu efek anti racunnya mas, kalau efek anti basi, mustika ini ditaruh di tempat nasi, selama tiga hari nasi itu tidak akan basi mas”, kata Alimin.
Alimin menuturkan bahwa mengingat khasiatnya, banyak terjadi pemalsuan terhadap mustika kelapa ini. “ini banyak dipalsukan, kalau tidak paham bisa tertipu oleh barang palsu. Untuk memastikan aoakah mustika kelapa itu asli apa buatan, bisa diuji di laboratorium batu permata, baik tingkat kekerasannya maupun keaslian guratan-guratannya”, jelas Alimin.
Mengenai tujuan pemalsuan batu mustika kelapa ini, Alimin mengatakan tidak tahu. “ya saya tidak tahu mas, yang tahu ya yang membuat, yapi bisa saja mereka buat untuk sekedar hiasan, tapi sering juga disalahgunakan untuk penipuan”, kata Alimin.
Mengenai harga mustika batu kelapa, Alimin mengatakan “kalau harga sebenarnya tidak ada patokan. Benda bertuah itu kan dari lam, bukan hasil membeli, jadi harga jualnya berpa juga tidak jelas, tapi apa ada yang menjual?” jawab Alimin sambil balik bertanya.
Mengnai asal-usul dia memiliki mustika batu kelapa ini, Alimin mengatakan bahwa mustika kelapa yang ada padanya adalah pemberian dari seseorang. “Waktu itu saya sedang bekerja sebagai tukang bangunan di daerah NTT, tiga tahun yang lalu. Waktu istirahat siang, saya sedang duduk di bawah pohon yang ada di pinggir jalan. Ada Kakek-kakek dengan tongkat sedang berjalan menghampiri saya dan berkata ‘nak, ini buat kamu, kamu simpan baik-baik ya, tapi tolong kasih saya uang Rp. 5.000 buat makan ya’ sambil memberi saya bungkusan kecil. Waktu itu di kantong saya uang memang hanya tinggal Rp. 5.000, saya kasihkan saja uang itu kepada dia, saya hanya berpikir bahwa kakek itu sedang membutuhkan. Lalu kakek itu pergi setelah mengucapkan terima kasih. Saya tidak memperhatikan apa yang diberikan kakek itu kepada saya, saya kantongi saja bungkusan itu. Lalu saya kembali bekerja sampai sore. Setalah saya melakukan shalat Isya’, saya baru ingat bahwa saya menyimpan pemberian kakek tadi di saku celana, lalu saya buka bungkusan itu dan isinya adalah sebuah benda seperti batu berbentuk bulat berwarna putih. Saya tidak mengerti, lalu saya tanyakan kepada kawan saya sesama tukang bangunan, dia paham hal-hal aneh, sambil menceritakan kejadiannya. Kawan saya bilang bahwa benda ini adalah mustika kelapa. Kawan saya berpesan juga agar saya menyimpan baik-baik”, pungkas Alimin.